Namun pada dasarnya, pelajaran konsep meliputi empat fase atau tahap utama: (1) menyajikan tujuan dan membuka pelajaran, (2) memasukkan contoh dan bukan contoh, (3) menguji pemerolehan konsep, dan (4) menganalisis proses pemikiran siswa. Lingkungan pembelajaran untuk pengajaran konsep mungkin digambarkan cukup terstruktur dan berpusat pada guru.
Topi hijau : Untuk pola pikir ini adalah dimana saya dituntut untuk berpikir kreatif dan mencari ide atau jalan alternatif jika saya mendapat hambatan dalam melaksanakan rencana saya tersebut. Misalnya saja saya bisa melakukan pinjaman dana dan berjanji akan melakukan pembayaran secepatnya sambil saya bekerja.
Mengenakantopi hijau berarti meninggalkan ide lama dan beralih kepada hal-hal dan perspektif baru. Topi hijau adalah perubahan. 3. Kuning Topi Kuning melambangkan cahaya dan optimisme. Ia berfokus pada alasan yang logis dan positif. Berbeda dengan topi hitam, di topi kuning kita fokus hanya pada hal yang positif, tetapi tetap masuk akal. Topi kuning juga digunakan untuk berpikir konstruktif dan generatif, membuat segalanya bisa dilaksanakan.
Contoh Z mengatakan "Jangan pacaran, pacaran itu dosa", H menjawab "Ah, kamu aja pacaran kok." Kasus lain "Kamu jangan boros-boros" dan di jawab "Ah, kamu juga tukang foya-foya kok". Contoh tersebut adalah kesesatan berfikir dengan menghancurkan pribadi seseorang. Seolah perkataannya adalah munafik. Akan tetapi perkataan tersebut mengandung kebenaran.
KwOaO.